Jumat, 04 Mei 2012

Apakah Anda Wahai Orang Kaya Tidak Ingin Mendapatkan Ini?

Assalamulaikum, Apa Kabar semua?sehat semua ya insya allah,TS mau posting lagi nih nasihat dari
  ustadz Abu Abdillah Ahmad Zainuddin hafidzahullah


Apakah Anda (wahai orang kaya) tidak ingin menjadi orang yang beruntung menurut Allah Ta’ala? Apakah Anda (wahai orang kaya) tidak tergugah hati untuk mendapatkan ini semua padahal kesempatan di depan Anda? Ingatlah beberapa pesan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada kita


Apakah Anda (wahai orang kaya) tidak ingin menjadi orang yang beruntung menurut Allah Ta’ala?
{قَالَ الله تَعَالَى: {وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya: “Dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat keberuntungan”. QS. Al-Hajj: 77
Apakah Anda (wahai orang kaya) tidak ingin mendapatkan kebaikan yang sempurna dari Allah Ta’ala?
{لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ }
Artinya: Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya”. QS. Ali Imran: 92
Apakah Anda (Wahai orang kaya) tidak ingin mendapatkan ini:
a. Allah Ta’ala selalu memenuhi hajat Anda?
b. Allah Ta’ala selalu menghilangkan kesusahan Anda pada hari kiamat?
وعن ابن عمر رضي الله عنهما : أنَّ رَسُول الله – صلى الله عليه وسلم – ، قَالَ : ((المُسْلِمُ أخُو المُسْلِمِ ، لاَ يَظْلِمُهُ ، وَلاَ يُسْلِمُهُ . مَنْ كَانَ في حَاجَة أخِيه ، كَانَ اللهُ في حَاجَتِهِ، وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً، فَرَّجَ اللهُ عَنْهُ بِهَا كُرْبَةً مِنْ كرَبِ يَومِ القِيَامَةِ ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِماً سَتَرَهُ اللهُ يَومَ القِيَامَةِ
Artinya: “Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seorang muslim adalah saudara untuk muslim yang lain, tidak menzhaliminya dan tidak menyerahkannya kepada musuh, barangsiapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya (muslim) maka niscaya Allah akan memenuhi kebutuhannya, barangsiapa yang menghilangkan kesusahan seorang muslim maka niscaya Allah akan menghilangkan kesusahan-kesusahannya pada hari kiamat dan barangsiapa yang menutupi aib seorang msulim maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat“. HR. Bukhari dan Muslim
Apakah Anda (wahai orang kaya) tidak ingin mendapatkan ini:
a. dimudahkan Allah Ta’ala urusan apapun di dunia dan akhirat?
b. selalu dalam pertolongan Allah Ta’ala?
وعن أَبي هريرة – رضي الله عنه – ،عن النَّبيّ – صلى الله عليه وسلم -، قَالَ: ((مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنيَا ، نَفَّسَ الله عَنْهُ كُربَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ القِيَامَةِ ، وَمَنْ يَسَّر عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ الله عَلَيهِ في الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِماً سَتَرَهُ الله في الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ ، والله في عَونِ العَبْدِ مَا كَانَ العَبْدُ في عَونِ أخِيهِ ….)) رواه مسلم
Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa RAsulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “ barangsiapa yang menghilangkan kesusahan seorang muslim maka niscaya Allah akan menghilangkan kesusahan-kesusahannya pada hari kiamat, barangsiapa yang memudahkan orang yang lagi dalam kesusahan maka niscaya Allah akan memudahkan atasnya kesusahan di dunia dan akhirat dan barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat, senantiasa Allah di dalam menolong seorang hamba selam dia menolong saudaranya”. HR. Muslim.
Apakah Anda (wahai orang kaya) tidak tergugah hati untuk mendapatkan ini semua padahal kesempatan di depan Anda:
a. Orang yang paling dicintai Allah Ta’ala?
b. Mengerjakan amalan yang paling dicintai Allah Ta’ala?
c. Ditetapkan kaki pada hari yang mana semua kaki terpeleset masuk ke dalam neraka (hari kiamat)?
“عن ابن عمر : أن رجلا جاء إلى النبي صلى الله عليه و سلم فقال : يارسول الله أي الناس أحب إلى الله ؟ وأي الأعمال أحب إلى الله ؟ أحب الناس إلى الله تعالى أنفعهم للناس و أحب الأعمال إلى الله عز وجل سرور يدخله على مسلم أو يكشف عنه كربة أو يقضي عنه دينا أو تطرد عنه جوعا و لأن أمشي مع أخ في حاجة أحب إلي من أن أعتكف في هذا المسجد ، ( يعني مسجد المدينة ) شهرا و من كف غضبه ستر الله عورته و من كظم غيظه و لو شاء أن يمضيه أمضاه ملأ الله قلبه رجاء يوم القيامة و من مشى مع أخيه في حاجة حتى تتهيأ له أثبت الله قدمه يوم تزول الأقدام ( و إن سوء الخلق يفسد العمل كما يفسد الخل العسل
Artinya: “Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma menceriatakan bahwa ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan bertanya: “Wahai Rasulullah, siapakah yang paling dicintai Allah Ta’ala? amalan apakah yang paling dicintai Allah Ta’ala?”, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Orang yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (orang lain) dan amalan yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah sebuah kebahagiaan yang dimasukkan ke dalam seorang muslim atau meringankan kesusahan atasnya atau membayarkan hutangnya atau menghilangkan rasa lapar darinya dan sungguh aku berjalan bersama seorang saudara (muslim) di dalam sebuah keperluan lebih aku cintai daripada aku beri’tikaf di dalam masjid ku (masjid Nabawi) ini selam sebulan, barangsiapa yang menahan amarahnya maka Allah akan menutup auratnya, barangsiapa yang bisa menahan murkanya kalau seandainya dia ingin tumpahkan murkanya maka dia sangat sanggup untuk menumpahkannya, maka Allah akan memenuhi hatinya dengan penuh harapan pada hari kiamat, barangsaiapa yang berjalan dengan saudara dalam sebuah kebutuhan sampai selesai keperluannya maka Allah akan menetapkan kakinya pada hari seluruh kaki terpeleset (hari kiamat) dan sesungguhnya akhlak yang buruk menghancurkan amalan sebagaimana cuka merusak madu“. HR. Ath-Thabarani di dalam Al-Mu’jamul Kabir dan dishahihkan oleh Al-Albani di dalam Silsilat Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 906.
Terakhir…bagi seluruh kaum muslimin…
Ingatlah beberapa pesan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada kita berikut ini:
عن أَبي موسى – رضي الله عنه – ، قَالَ: قَالَ رَسُول الله – صلى الله عليه وسلم -: ((المُؤْمِنُ للْمُؤْمِنِ كَالبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضَاً)) وشبَّكَ بَيْنَ أصَابِعِهِ. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
Artinya: “Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seorang mukmin bagi mukmin yang lain laksana satu bangunan saling menguatkan satu dengan yang lainnya“. HR. Bukhari dan Muslim.
عن النعمان بن بشير رضي الله عنهما ، قَالَ : قَالَ رَسُول الله – صلى الله عليه وسلم – : ((مَثَلُ المُؤْمِنينَ في تَوَادِّهِمْ وتَرَاحُمهمْ وَتَعَاطُفِهمْ ، مَثَلُ الجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الجَسَدِ بِالسَّهَرِ والحُمَّى)) مُتَّفَقٌ عَلَيهِ
Artinya: “An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Perumpamaan orang-orang beriman di dalam persahabatan dan kasih sayang serta kelembutan mereka, laksana satu jasad, jika satu anggota tubuh merasakan sakit maka seluruh anggota tubuh lainnya merasakannya dengan tidak bisa tidur dan rasa panas (demam)“. HR. Bukhari dan Muslim
وعن أنس – رضي الله عنه – ، عن النَّبيّ – صلى الله عليه وسلم – ، قَالَ: ((لاَ يُؤمِنُ أحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأخِيهِ مَا يُحِبُّ لنَفْسِهِ)) مُتَّفَقٌ عَلَيهِ
Artinya: “Anas radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak sempurna keimanan salah seorang dari kalian sampai dia mencintai (kebaikan) untuk saudaranya sesuatu yang dia cintai untuk dirinya“. HR. Bukhari dan Muslim.

Insan TV